Inwepo News - Militer Amerika Serikat sedang mengembangkan robot perang untuk mendukung operasi tentara AS di lapangan. Salah satunya yaitu BigDog.
BigDog diciptakan pada tahun 2005 oleh Boston Dynamic, Jet Propulsion Laboratory dan Harvard University Concord Field Station. Pembuatannya didanai oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), lembaga militer AS
Seperti yang Dikutip dari wikipedia dan detik.com berikut ini informasi dari robot BigDog:
1. Robot Pembawa Beban
Kegunaan utama BigDog adalah untuk membawa beban berat para prajurit di medan peperangan. Terutama di area yang sulit dilalui oleh kendaraan.
Robot tersebut bisa membawa beban sampai 150 kilogram dengan empat kakinya dirancang secara khusus untuk menjelajahi area berbahaya. BigDig dikendalikan oleh komputer onboard yang menerima masukan dari robot berbagai sensor. Navigasi dan keseimbangan juga dikelola oleh sistem kontrol.
BigDog tampaknya tidak ditujukan untuk melakukan serangan ofensif ke pihak musuh karena tidak ada keterangan robot ini dibekali dengan senjata. Namun boleh jadi nantinya juga akan dibekali dengan berbagai persenjataan.
2. Dibekali Teknologi Tinggi
Boston Dynamics selaku pembuatnya mengklaim BigDog bisa berlari sekitar 4 mil perjam. Robot perang ini juga bisa berjalan pelan dan bahkan mendaki lereng dengan kemiringan sampai 35 derajat.
Kaki metal BigDog dibuat dengan bentuk yang mirip kaki binatang dan bisa menyerap kejut dengan baik. Kaki robot ini memang dibekali dengan berbagai macam sensor.
Sebuah kamera diletakkan di kepala robot dan mampu menampilkan model 3 dimensi medan yang sedang dilaluinya. Sedikitnya, 50 buah sensor dipasang pada tubuh sang robot.
Sensor-sensor tersebut punya beragam kegunaan. Diantaranya mengukur kecepatan kaki, temperatur dan sebagainya.
3. Anti Jatuh
Selalu ada kemungkinan si robot jatuh atau terpeleset saat melewati medan yang berbahaya. Namun ia punya teknologi canggih sehingga memungkinkannya cepat bangkit kembali.
Dengan kameranya, si robot bisa mengidentifikasi jalan yang paling aman, dan apakah dia perlu melompat atau tidak saat melewatinya. Si robot tercatat dapat melompat setinggi 1,1 meter.
Seluruh pergerakan robot dikendalikan dengan komputer on board. Terdapat kontrol khusus yang memastikan robot memulihkan posisinya meski terpeleset atau terjatuh.
Sistem kontrol juga memastikan berat terdistribusi secara merata pada keempat kaki BigDog. Sehingga memaksimalkan pergerakannya di daratan.
4. Bisa Diperintah Tentara
Generasi terbaru robot ini disebut sebagai AlphaDog. Kemampuannya pun semakin canggih di mana dapat diperintah dengan suara. Misalnya dengan kata-kata berhenti, duduk atau datang ke sini.
Si robot pun bisa mengikuti dengan tepat pergerakan tentara di depan yang menjadi 'majikannya. Melalui sensornya, dia dapat pula membedakan obyek di depan, misalnya mengidentifikasi apakah suatu benda adalah batu atau pohon.
Dan selain untuk membawa beban, kapabilitas robot ini semakin ditingkatkan. Seperti sebagai stasiun untuk mengisi ulang berbagai perangkat mobile yang digunakan tentara.
AlphaDog mampu berjalan selama 24 jam non stop. Sangat berguna karena sebagai robot, tentu ia tidak merasakan letih dan lelah dalam medan pertempuran.
5. Segera Terjun ke Medan Laga
Saat ini, AlphaDog masih dalam taraf pengujian di laboratorium dan di lapangan. Jika ia berhasil melaluinya, bisa jadi tahun depan sang robot sudah diterjunkan ke medan sesungguhnya.
Kemungkinan, si robot akan diterjunkan ke Afghanistan. Kegunaannya untuk membawa beban berat dirasa akan sangat membantu para tentara AS yang sedang bertugas di sana.
"Jika robot ini bisa membawa beban sampai 25 kilogram saja dari pundak prajurit, maka ini bisa mengurangi kelelahan mereka dan membuat mereka mampu berperang lebih baik," kata Marc Raibert, presiden Boston Dynamics.
Comments
Post a Comment