Inwepo News - Jejaring sosial pribadi, Path, akhirnya mengumumkan penutupan babak Series C di angka 25 juta USD, mendapatkan investor baru, Bakrie Global Group dari Indonesia.
Semalam, CEO Dave Morin mengkonfirmasikan persetujuan ini, dengan catatan bahwa menyelesaikan transaksi ini "lebih sulit dari menaklukan tahun 2013".
Meskipun begitu, Morin mengatakan adanya peningkatan dari investasi pada babak sebelumnya di tahun 2012 yang berjumlah lebih dari 30 juta USD, membuat perusahaan asal San Fransisco ini dihargai sekitar 250 juta USD, meskipun ia tak memberikan nominal yang spesifik.
Para investor yang ada juga turut berpartisipasi pada pendanaan kali ini, termasuk Greylock Partners, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners, Redpoint Venture Partners and First Round Capital.
"Kami sangat bergairah untuk ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan Path," ucap CEO Bakrie Global Group Anindya Bakrie. "Dengan manajemen tim yang solid dan rencana pengembangan yang relevan, Path akan terus menghubungkan masyarakat Indonesia dengan secara personal, lebih produktif, dan lebih berarti.
Pada interview-nya, Morin mengatakan bahwa ia berdiskusi dengan banyak investor Amerika tentang pendanaan ini. Tapi ia memiliki hasrat untuk selalu mencari cara tentang langkah strategis di sektor Asia, terutama Asia Tenggara, di mana menurutnya Path memiliki daya tarik yang besar. "Pasar kami di sana lebih kuat dari yang orang-orang pahami," ucapnya. "Aku sendiri mencoba memahaminya dan juga mencari partner lokal demi memperluasnya."
Morin mengungkapkan proses ini telah dimulainya pertengahan tahun lalu, yang mana itu adalah masa-masa yang cukup berat bagi Path, mereka menghadapi beragam masalah internal yang berujung perselisihan, kepergian beberapa orang berbakat dan juga pemecatan karyawan.
Ia juga mengatakan Path akan menggunakan dana segar ini pertumbuhan perusahaan dan juga sebagai perjanjian untuk meningkatkan pendapatan usaha. Tahun lalu, mereka berhasil menjual barang virtual (contoh: Sticker) dan penawaran berlangganan menjadi user premium. Perusahaan ini juga sedang mengembangkan versi keempatnya, kata Morin.
Demi pertumbuhannya, Morin berjanji tidak akan membuat Path meroket secara sementara seperti Snapchat, situs foto dan video yang sementara. "Kami cenderung ingin menjadi seekor kura-kura daripada seekor kelinci, kami selalu memiliki fokus untuk menyediakan layanan jaringan dan berbagi yang semakin lebih baik." jelasnya, memperingati bahwa pada awal tahun 2013 strategi "beresiko tinggi" tidak berjalan baik bagi perusahaan. "Kami menargetkan hanya untuk beberapa orang, bukan untuk semua orang."
Meskipun begitu, Morin menyadari bahwa mereka memiliki beberapa tantangan di Amerika yang harus mereka fokuskan. Ia mengakui sekarang Path memiliki 23 juta pelanggan terdaftar di seluruh penjuru dunia, namun perusahaan belum mengumumkan secara detail jumlahnya.
Dengan kepergian para ekskutif di perusahaan beberapa waktu belakangan ini seperti Matt Van Horn, petinggi pengembangan bisnis Path, menurut Morin pergantian itu adalah hal yang lumrah bagi startup seperti mereka dan juga ia telah menunjuk Kallol Das dari Salesforce.com sebagai direktur teknis, lalu Kim Jabal, mantan eksekutif Google, sebagai CFO.
"Kami berupaya mendewasakan bisnis ini, namun kami masih anak-anak," ungkap Morin. "Namun menurutku, kami telah tumbuh jauh lebih dewasa dan belajar banyak pelajaran dibanding tahun lalu, meskipun tidak dengan cara yang mudah."
(sumber: recode)
Comments
Post a Comment